Anda adalah pengunjung ke :

Kamis, 30 Mei 2013

ASPEK-ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MANAGEMEN AYAM PETELUR FASE LAYER

Tujuan dan target yang harus dicapai pada periode ini adalah tingginya produksi telur, berat dan ukuran telur yang bagus dan ideal serta puncak produksi yang panjang.

Kualitas pakan yang bagus, program pakan yang benar, praktek manajemen lainnya seperti uniformity/keseragaman selama periode growing yang sangat mempengaruhi waktu awal bertelur, puncak dan lama puncak produksi. Demikian juga halnya dengan Program pencahayaan yang benar (durasi & intensitas cahaya) juga mempengaruhi waktu laying dan performans produksi

Berat badan pada saat laying harus dicapai minimal 1550 g dan harus mencapai minimal 1900 gram pada saat puncak produksi dan minimal 85% keseragaman dianjurkan. Yang selanjutnya berat badan senantiasa dikontrol dan dimonitor sampai puncak produksi, Kualitas pakan dan pemberian pakan sangat penting untuk periode ini selama puncak produksi, pemberian pakan disesuaikan dengan program pemberian pakan untuk mencegah penurunan yang tajam setelah puncak produksi.
Pada periode layer penurunan rataan produksi tergantung pada lingkungan, kualitas pakan, pemberian pakan, strain dan faktor manajemen. Penurunan produksi yang normal kira-kira 0.4 - 0.6 % setiap minggu sesudah puncak.
Berat telur ditentukan oleh strain, bobot badan, keseragaman, temperatur, pakan , pemberian pakan, dan umur ayam.

Pemberian pakan dan air minum
  • Ayam pada periode layer membutuhkan setidaknya 17.5-18 % crude protein dan 2750 Kcal energy metabolism pada pakannya. Perhatikan ukuran dan bentuk pakan atau tekstur pakan untuk meningkatkan konsumsi pakan.
  • Pengosongan tempat pakan selama 2-3 jam di tengah hari membantu meningkatkan konsumsi pakan.
  • Pemberian pakan pada sore hari akan meningkatkan konsumsi pakan dan absorbsi kalsium untuk pembentukan kerabang telur.
  • Jumlah distribusi pakan menjadi faktor penentu pada sistem pemberian pakan
  • Partikel halus yang berada di tempat pakan seharusnya dihindari.
  • Berikan lima belas jam pencahayaan pada saat produksi 50% : konsumsi pakan dipengaruhi oleh pencahayaan. Perubahan pencahayaan dalam 1 jam akan menyebabkan perubahan konsumsi pakan 1.5-2 gram per hari.
  • Pencahayaan tambahan pada tengah malam 1,5-2 jam dibutuhkan untuk menggiatkan konsumsi pakan pada awal produksi.
  • Air minum selalu tersaji dalam kondisi bersih, segar dan higienis.
  • Ganti air minum jika kondisi air minum dalam keadaan keruh (karena cemaran pakan), dan dalam keadaan hangat (karena radiasi panas matahari), karena konsumsi air minum akan turun jika suhu air minum telah mencapai lebih dari 26°C, dan dalam suhu yang hangat aktivitas E.coli dalam air akan meningkat dua kali lipat.
Pencahayaan (Lighting)

Tujuan program pencahayaan :

Untuk meningkatkan feed intake. |  Untuk mengontrol sexual maturity.  |  Untuk mencapai berat badan optimal pada awal produksi (pada produksi 5 %).  

Ayam sensitif terhadap perubahan cahaya dan berpengaruh terhadap umur kematangan seksual. Penambahan konsumsi pakan dipengaruhi oleh lamanya pencahayaan.

Program cahaya untuk periode produksi
  • Program normal dengan lama pencahayaan 15 jam sampai produksi 50%. Jumlah pakan yang dimakan tergantung dari panjang hari. Perubahan panjang hari dalam satu jam akan merubah konsumsi pakan kira-kira 1,5 - 2 gram.
  • Satu setengah sampai dengan 2 jam penyinaran di tengah malam dilakukan 3 jam setelah lampu dimatikan.

Teknik ini banyak dilakukan pada pullet dan awal produksi. Menghadapi periode akhir dari layer, program lampu di malam hari akan memperbaiki kualitas dan warna kerabang telur.


Vaksinasi

Program vaksinasi bertujuan untuk memperoleh tingkat kekebalan yang tinggi terhadap penyakit dan dapat mencegah beberapa penyakit tertentu., Tidak ada program vaksinasi tunggal untuk satu wilayah atau negara, tetapi sangat tergantung pada tantangan lapangan.

Penyakit-penyakit yang termasuk dalam program vaksinasi :

Mareks - di hatchery setelah menetas  |  New Castle Disease  |  Infectious Bronchitis   |   Avian Encephatomyelitis  |  Infectious Bursal Disease/ gumboro/ IBD  |  Fowl Pox   |  Infectious Laryngotracheitis  |  Egg Drop Syndrome  |  Coryza   |  Coccidiosis

Supaya program vaksinasi yang dibuat lebih efisien, pemeriksaan serologis sangat diperlukan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan vaksinasi ;
Agen penyakit yang ada di dalam atau di sekitar area kandang. | Tingkat virulensi agen infeksius di wilayah area kandang. | Jumlah populasi ayam di farm. | Level biosecurity yang telah dilaksanakan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun program vaksinasi

Frekuensi vaksinasi | Virutensi agen infeksius yang ada di sekitar farm | Umur ayam pada vaksinasi yang pertama dan interval antara vaksinasi awal dengan yang kedua dan seterusnya | Target penyakit yang akan divaksinasi | Kemungkinan reaksi post vaksinasi | Metode aplikasi yang akan diberikan | Tipe vaksin (live atau killed).

Biosecurity
  • Pencegahan penyebaran penyakit oleh manusia dengan cara Membatasi orang dan kendaraan yang masuk ke lokasi kandang.
  • Pencegahan penyebaran penyakit oleh ayam dengan cara Segera keluarkan ayam yang mati dalam kandang setiap hari. Jika ada ayam yang menunjukan gejala sakit segera isolasi ke kandang individual.
  • Pencegahan penyebaran penyakit oleh peralatan dengan cara pembersihan dan desinfeksi kandang dan peralatan untuk mengurangi mikroorganisme patogen hingga level minimum.
  • Pencegahan penyebaran penyakit oleh vector dengan cara control dan pemberantasan Vektor penyebab penyakit seperti rodensia, burung liar, serangga, parasit internal dan eksternal harus diberantas.
Selain aspek-aspek diatas HINDARI STRESS CHALLENGES LAINNYA

Parasit (internal dan eksternal parasit)   |   Penyakit bakterial infeksius   |   Kekurangan air minum   |   Kekurangan pakan   |   Kekurangan udara segar   |   Intensitas cahaya yang terlalu tinggi/terlalu rendah
Suara gaduh / ribut   |   Rodensia / Tikus dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar