Anda adalah pengunjung ke :

Selasa, 09 April 2019

MENJAGA FLORA USUS YANG SEHAT dan MENGURANGI BAKTERI DAN VIRAL MERUGIKAN

.:: MENJAGA FLORA USUS YANG SEHAT dan MENGURANGI BAKTERI DAN VIRAL MERUGIKAN ::. 



Mikroflora usus merupakan ekosistem yang kompleks terdiri dari sejumlah besar bakteri. 
Zat yang terdapat dalam ekosistem usus dapat berasal dari bahan luar yang berupa pakan dan dapat berasal dari dalam tubuh (endogeneus) seperti produk metabolisme yang harus dibuang. 

Mikroflora detrimental umumnya sangat aktif merombak zat yang terdapat dalam usus besar baik berasal dari bahan makanan beracun, obat obatan, steroid, maupun metabolit yang berasal dari bahan makanan (Hasono 2002). Hasil akhirnya adalah metabolit yang bersifat toksik (beracun), karsinogenik (menyebabkan kanker) atau metagenik (membentuk gas metan). Metabolit ini sering menyebabkan kerusakan mukosa usus bahkan membentuk tumor atau beberapa penyakit lain. Dalam kaitan ini proporsi bakteri “baik” akan mendesak atau mengencerkan mikroflora aktif diatas, sehingga zat toksik yang akan dibentuk tidak jadi karena, bahan pembentuknya sudah dibuang terlebih dahulu. 

Menurut Savage yang dikutip oleh Nakazawa (1992) mikroflora normal usus mempunyai sifat : 
  1. Dapat tumbuh dalam kondisi anaerobik,
  2. Terdapat pada saluran pencernaan dewasa normal,
  3. Dapat mengkolonisasi pada bagian specifik saluran pencernaan,
  4. Dapat membangun habitat sendiri selama proses perantian dari manusia dan hewan muda,
  5. Dapat menjaga populasi pada dewasa normal,
  6. Dapat melekatkan diri dengan permukaan epitel usus. Kemampuan bakteri untuk melekat pada jaringan epitel usus (lapisan lendirnya), dapat dibuktikan dengan kemampuannya megkolonisasi saluran usus dan menjaga populasi tetapnya.
Jika saluran usus terkolonisasi dengan mikroba yang merugikan, maka akan berdampak patogen bagi tubuh. Untuk mengantisipasi dan mengatasi serangan patogen, perlu dibangun pertahanan tanpa memberi ruang bagi bakteri patogen untuk menyerang tubuh (Gsianturi 2002). Untuk membangun pertahanan tersebut bakteri menguntungkan memiliki kemampuan untuk melakukannya, bakteri menguntungkan ini biasa disebut dengan PROBIOTIK


SnS PRO, Probiotik Solution


Probiotik berasal dari bahasa Yunani yang artinya for life (untuk hidup) memiliki pemahaman yang berbeda-beda. 

Istilah probiotik pertama kali digunakan oleh Lilley dan Stiwell pada tahun (1965) menyatakan bahwa substansi yang dihasilkan mikroba untuk menstimulir pertumbuhan mikroba lainnya dalam saluran pencernaan. 

Lebih lanjut Fuller (1989) mendefinisikan probiotik sebagai bahan pangan yang mengandung mikroorganisme dalam keadaan hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi inangnya dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora usus. 

Definisi probiotik berkembang setelah adanya data hasil penelitian ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh Fuller (1992) bahan probiotik itu adalah makanan tambahan (feed suplement) berupa jasad hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi ternak induk semangnya. 

Mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai probiotik antara lain ; 
  • Tidak bersifat toksik,
  • Mampu bertahan pada suasana asam dan cairan empedu,
  • Dapat berkoloni dan melakukan kegiatan metabolisme di dalam usus dan dapat tumbuh lama dan menghambat mikroba patogen dan dapat hidup pada berbagai kondisi dalam tubuh ternak.
Pernyataan ini kemudian diperbaharui oleh Salminen et al. (1999) probiotik yaitu sediaan sel mikroba atau komponen dari sel mikroba yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan dan kehidupan inangnya. 

Menurut Fuller (1991) bakteri probiotik harus memiliki persyaratan yaitu memberikan efek yang menguntungkan pada host, tidak patogenik dan tidak toksik, mengandung sejumlah besar sel hidup, mampu bertahan dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan melakukan kegiatan metabolisme dalam usus, tetap hidup selama dalam penyimpanan sampai waktu digunakan, mempunyai sifat sensori yang baik, diisolasi dari host. 

Beberapa penelitian mengungkapkan pengaruh positif dari probiotik terhadap kesehatan adalah: 
  1. Memperbaiki keluhan malabsorbsi laktosa (Legowo 2003)
  2. Meningkatkan ketahana alami terhadap infeksi di usus (Siswono 2002)
  3. Mencegah diare yang diakibatkan oleh antibiotik (Gsianturi 2002)
  4. Menurunkan resiko terjadinya penyakit tumor dan kanker kolon (Prangdimurti 2001)
  5. Mengurangi kadar kolesterol darah (Tannock 1999)
  6. Memperbaiki pencernaan (Fuller 1997)
  7. Stimulasi imunitas gastrointestinal (Mc Cracken dan Gaskin 1999; Mc Farlane dan Cummings 1999).
Probiotik dapat digolongakan menjadi dua yakni golongan bakteri dan golongan cendawan. Menurut Mujiasih (2001) mikroorganisme yang sering digunakan sebagai probiotik dari kedua kelompok ini adalah Aspergilus niger,A. oryzae, Bacillus coagulans, B. lentis, B.pumilus, B. brevis, B. alvei,B. circulans, Bifidobacterium adolescentis, B. animalis, B. bifidum, B. infantis,B. longum, B. thermopilus, Bacteroides amylophilus, B. ruminicola, Lactobacillus acidophilus, L. brevis, Streptococcus oremoris, S. faecium, S. lactis, S. thermophilus, Leiconostoc mesenteroides, Pediococcus acidolacticii, Propionibacterium shemani dan Saccharomyces cerevisiae. 

SnS PRO probiotic solution” merupakan kombinasi dari keduanya. Kombinasi dari kedua golongan yakni bakteri dan cendawan serta dilengkapi dengan vitamin/multivitamin ini memberikan keunikan tersendiri pada “SnS PRO probiotic solution” dalam bekerja memelihara keseimbangan flora normal usus, formulasi unik dari “SnS PRO probiotic solution” ini sangat berdampak positif pada performance produksi dan status kesehatan serta daya tahan tubuh hewan. 

Penggunaan probiotik pada ternak unggas bertujuan untuk memperbaiki saluran pencernaan dengan cara: 

  1. Menekan reaksi pembentukan racun dan metabolit yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker), 
  2. Merangsang reaksi enzim yang dapat menetralisir senyawa beracun yang tertelan atau dihasilkan oleh saluran pencernaan, 
  3. Merangsang produksi enzim (enzim protease dan alfaamilase) yang digunakan untuk mencerna pakan, 
  4. Memproduksi vitamin dan zat zat yang tidak terpenuhi oleh tubuh (Seifert dan Gessler 1997). 

Menurut Sartika et al. (1994) penggunaan probiotik dapat memperbaiki performance ayam 
broiler meliputi rataan bobot hidup, konversi pakan dan menurunkan mortalitas. 


dari berbagai sumber


SnS PROJECT GROUP support system 
--- oOo ---
readmore »»