Anda adalah pengunjung ke :

Sabtu, 18 Mei 2013

ASPEK-ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MANAGEMEN AYAM PETELUR FASE PRE-STARTER dan STARTER

1. Suhu brooding tercapai

Suhu yang dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah paru-paru sehingga kerja paru- paru terganggu. Hal ini akan memicu hidrops ascites (perut kembung). Penyempitan pembuluh darah paru-paru juga dapat disebabkan oleh aliran angin yang kencang dan langsung mengenai tubuh ayam.

Pada suhu yang panas ayam akan mengalami panting (megap-megap) mengakibatkan meningkatnya konsumsi minum dan mengurangi konsumsi ransum. Penurunan konsumsi ransum akan menyebabkan asupan nutrisi dalam tubuh berkurang sehingga pertumbuhan terhambat. Sedangkan konsumsi minum yang meningkat akan menyebabkan feses ayam cenderung lebih encer. Feses yang encer menjadikan litter lebih cepat lembab dan memicu peningkatan kadar amonia dalam kandang dan anak ayam akan lebih mudah mengalami dehidrasi yang ditandai dengan kaki dan kulit tubuh yang kering.

Suhu yang tidak stabil juga berpengaruh pada penyerapan kuning telur yang merupakan Sebagai sumber nutrisi sementara bagi anak ayam,dan Sebagai sumber kekebalan (antibodi maternal)

Bila suhu terlalu panas, kuning telur akan menjadi kering. Sebaliknya bila terlalu dingin, saluran kuning telur akan menyempit. Pencegahan kasus ini adalah melakukan kontrol suhu brooding secara teratur dan menghindari aliran udara langsung mengenai tubuh ayam, yaitu dengan mengatur buka tutup tirai kandang.

Lebih jauh tentang DOC yang perlu diketahui adalah :
  • DOC memiliki temperatur rektal berkisar antara 39,8 – 40,1°C. DOC dengan temperatur yang rendah (kurang ari 38,6°C) akan kehilangan serum glukosa lebih cepat an pemulihan kembali sangat lambat dibandingkan DOC yang temperatur tubuhnya lebih tinggi (lebih dari 39,1°C)
  • Temperatur tubuh DOC bersifat tidak tetap sebelum umur 7 hari.
  • Temperatur tubuh mempengaruhi performance ayam selanjutnya.
  • Untuk mengurangi kebutuhan metabolik glukosa jaga temperatur brooding selalu stabil diangka 32-33°C.
Sirkulasi Udara

Pengaturan sirkulasi udara bertujuan mengurangi bau amonia, debu maupun asap dari brooder dalam kandang. Kontrol sirkulasi udara dilakukan dengan mengatur buka tutup tirai kandang,yang tentunya harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya suhu dan kecepatan angin di sekitar kandang.

Pengaturan sirkulasi udara yang tidak baik akan mengakibatkan kandungan O2 berkurang dan gas beracun seperti CO2 serta amonia meningkat. Akibatnya sistem pernapasan ayam akan terganggu.

Kandungan O2 yang kurang akan mengakibatkan Hipoksia yaitu sebuah kasus kekurangan O2 yang berdampak pada terganggunya proses metabolisme tubuh ayam serta memicu kasus hidrops ascites.

Kepadatan kandang

Pengaturan kepadatan kandang bertujuan agar ayam tetap merasa nyaman dan leluasa beraktifitas makan dan minum dalam waktu yang bersamaan, tanpa adanya persaingan yang pada akhirnya berdampak pada ketidak seragaman pertumbuhan.

Kepadatan kandang yang melebihi kapasitas juga akan berdampak liter menjadi basah, kelembaban dan amonia meningkat, yang pada akhirnya menimbulkan masalah-masalah pada kesehatan.

Pemberian pakan dan minum

Berikan pakan dan minum segera pada saat DOC datang
Sesaat setelah anak ayam menetas hingga mendapatkan nutrisi pertama kali, merupakan periode kritis dalam memicu pertumbuhan yang baik bagi DOC. Meskipun setelah DOC menetas masih memiliki sisa kuning telur yang berfungsi sebagai sumber energi, namun pemberian ransum segera setelah DOC datang tetap penting untuk dilakukan. Tidak hanya untuk memberikan energi, namun untuk mempercepat penyerapan kuning telur dan memicu perkembangan saluran pencernaan, sehingga pertambahan berat badan yang dihasilkan tercapai sesuai standart.

Managemen pemberian pakan dan minum yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
  • Berikan air gula 2-5% (20-50 gram dalam 1 liter air minum) untuk mengganti energi yang hilang dari tubuh ayam selama masa pengangkutan.
  • Berikan pakan sedikit demi sedikit ke dalam tempat pakan. Kesegaran pakan perlu dijaga agar nafsu makan DOC tetap tinggi.
  • Pemeriksa konsumsi pakan dan air minum, 2-3 jam setelah pemberian pakan pertama melalui perabaan tembolok. Konsumsi pakan yang baik bila minimal 75% sampel DOC teraba kenyal dan lunak yang mengindikasikan bahwa ayam sudah mengkonsumsi cukup ransum dan juga air minum.
Pencahayaan

Pencahayaan memberikan stimulasi/rangsangan yang kuat dalam meningkatkan produktivitas ayam. Adanya cahaya akan mendorong ayam untuk selalu aktif mengonsumsi pakan, merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak ayam.

Kebutuhan pencahayaan pada masa brooding adalah 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2. Pencahayaan diberikan selama 24 jam pada minggu pertama lalu dikurangi secara bertahap sebanyak 2 jam setiap minggu sejalan dengan bertambahnya umur ayam. Pengurangan pencahayaan dilakukan dengan cara mematikan lampu pada malam hari.

Grading dan Afkir

Seleksi, grading dan afkir pada masa starter hendaknya mulai dilakukan sedari awal masa pemeliharaan, pisahkan ayam berdasarkan kelompoknya (besar, sedang dan kecil), berikan perlakuan khusus pada kelompok ayam kecil baik dari segi pakan maupun perlakuan lainnya.

Kontrol berat badan ayam dengan melakukan sampling (10%) setiap minggu untuk mengetahui dan memantau berat badan dan keseragaman. Keseragaman yang baik adalah lebih dari 80%.

Afkir ayam-ayam yang memiliki karakter jelek, misalnya masalah kaki, tali pusar basah, paruh cacat dll.

Kandang dan lingkungan kandang

Berikan suasana nyaman pada ayam dan hindarkan ayam dari perlakuan-perlakuan tidak perlu yang mengakibatkan stress, agar pada masa kritis ini perkembangan dan pertumbuhannya tidak terganggu, sehingga perkembangan organ anatomi dan fisiologi serta sistem kekebalan tubuh dapat bertumbuh dengan sempurna, yang pada akhirnya menghasilkan performance ayam yang berkualitas.
 
(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar