Anda adalah pengunjung ke :

Kamis, 02 Mei 2013

VITAMIN B2 (Riboflavin)


Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B2, terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol yaitu ribitol. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina dinukleotida). FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzim-enzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik.
 
Riboflavin adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat, mempertahankan kesehatan kulit dan rambut.

Susu, keju, sayur hijau, hati, ginjal, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, ragi, jamur dan badam merupakan sumber utama vitamin B2, namun paparan terhadap cahaya akan menghancurkan riboflavin.
Nama riboflavin berasal dari kata ribosa dan flavin.
Sumber vitamin B2 terbanyak ditemukan pada makanan hewani, seperti daging, hati, ginjal, dan jantung, serta susu. Beberapa tanaman juga mengandung vitamin ini dalam kadar yang cukup tinggi, antara lain kacang almond, jamur, gandum, dan kacang kedelai. Tepung dan sereal biasanya juga diperkaya dengan vitamin ini. Walaupun bersifat tahan panas, riboflavin cenderung larut dalam air selama proses pemasakan. Makanan yang mengandung riboflavin sebaiknya tidak disimpan dalam wadah transparan karena vitamin ini mudah rusak oleh paparan cahaya.

Konsumsi riboflavin sangat bergantung pada berat tubuh, laju metabolisme, dan asupan kalori di dalam tubuh. Berdasarkan RDA, konsumsi perhari bagi pria adalah 1,7 mg dan bagi wanita adalah 1,3 mg, sedangkan bagi wanita hamil perlu tambahan 0,3 mg.

Riboflavin merupakan salah satu koenzim yang berperan dalam berbagai metabolisme energi di dalam tubuh, terutama dalam pemecahan senyawa karbohidrat menjadi gula sederhana. Senyawa kompleks lainnya, seperti lemak dan protein, juga dapat dikonversi menjadi energi. Beberapa metabolisme vitamin lain dan mineral juga membutuhkan peranan vitamin ini. Selain itu, vitamin ini berperan dalam respirasi jaringan tubuh, pertumbuhan badan, dan produksi sel darah merah.  Karena riboflavin memegang peranan besar dalam metabolime energi di dalam tubuh maka defisiensi vitamin ini akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh. Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan dengan efisien. Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah.

Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2 ini sering dialami oleh para pecandu alkohol.

Berperan Penting Dalam Metabolisme Energi

  • Vitamin B2 berperan sebagai koenzim dalam berbagai metabolisme energi dalam.
  • Berperan untuk pemecahan senyawa karbohidrat menjadi gula yang lebih mudah dicerna. Berperan dalam mengkonversikan senyawa lain seperti protein dan lemak untuk menjadi energi. Berperan dalam pembentukan mineral dan metabolisme
  • Vitamin B2 sangat membantu bagi sebagian orang yang bekerja berat di pekerjaannya agar tidak mudah capek.
Antioksidan untuk Melindungi dari Radikal Bebas

Stress akibat udara kotor radikal bebas bisa saja terjadi. Saat segala macam senyawa gas tersebut masuk ke dalam tubuh dan merusak pelan-pelan sel dan jaringan dalam tubuh. Akibatnya seperti otak yang butuh banyak asupan oksigen, malah terasup banyak udara tidak bersih. Sehingga stress pun timbul. Vitamin B2 bermanfaat sebagai antioksidan. Karena vitamin B2 sebagai komponen penting dari terbentuknya redoks glutathione yang mampu untuk menghilangkan radikal bebas. Berperan juga dalam proses antioksidan dalam darah dan mecegah penyakit seperti asam urat.

Pembentukan Sel Darah Merah yang Kaya Oksigen

Sel darah merah pada tubuh dibentuk oleh vitamin B2. Bisanya sel darah merah yang kaya oksigen akan di suplai ke bagian organ mata. Karena radikal bebas dapat menyebabkan sel darah merah rusak oleh karena itu dibutuhkan vitamin B2 untuk dapat membentuk sel darah merah yang baru. Sel darah merah yang kaya akan oksigen mampu mengangkut oksiget melalui pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh. Karena organ tubuh akan rusak jika oksigen yang dibawa sel darah merah tidak cukup untuk asupan tubuh. Misalnya terjadinya pingsan atau pusing karena oksigen tidak cukup tersuplai ke otak.

Mengkonversi Vitamin B6 dan Asam Folat
Vitamin B6 dan B9 (asam folat) juga berfungsi sebagai pembentukan sel darah merah. Sehingga sangat terkait dengan fungsi dari vitamin B2. Karena vitamin B2 termasuk mengkonversi senyawa lain, ternyata juga mengkonversi dirinya sendiri yaitu vitamin B6 dan B9. Dimana fungsi dari vitamin B6 adalah untuk memproduksi lebih dari 60 enzim. Sedangkan vitamin B9 atau asam folat berfungsi untuk membantu sel tubuh tumbuh dan membelah dengan benar. Vitamin B9 juga membantu dalam mengontrol nafsu makan seseorang.

Manfaat Bagi Sistem Saraf

Vitamin B2 berpengaruh dalam kegunaannya melindungi sistem syaraf. Karena sistem syaraf yang kekurangan vitamin B2 akan terganggu Terutama saraf mata. Adanya gangguan pada mata seperti gangguan semakin sulit melihat jarak dekat atau jarak jauhnya pandangan melihatnya mata. Juga bermanfaat dalam saraf mata untuk mencegah katarak dan keratitis. Vitamin B2 sangat bermanfaat untuk menjaga organ tubuh.

Pemeliharaan Organ Tubuh

Pemeliharaan organ tubuh dengan vitamin B2 sudah dijelaskan diatas yaitu pada organ mata. Karena sel saraf pada mata dipelihara dengan vitamin B2. Organ pernafasan pun dapat dipelihara dengan mengkonsumsi vitamin B2. Diketahui bahwa vitamin B2 membantu dalam regenerasi energi pada tubuh dengan proses respirasi atau pernafasan. Dan juga mampu menangkal radikal bebas di udara. Sehingga kesehatan organ pernafasan seperti hidup dan paru-paru. Karena radikal bebas dapat merusak alveolus pada paru-paru dan vitamin B2 menjaganya dari kerusakan. Vitamin B2 juga mampu untuk mencegah dari penyakit seperti hipoglikemia dan kanker rahim.

Pertumbuhan Secara Umum

Karena vitamin B2 bisa dikonsumsi oleh ibu hamil untuk perkembangan bayinya. Karena vitamin B2 membantu dalam pembelahan sel pada tubuh dengan benar. Sehingga mencegah resiko adanya bayi lahir cacat akibat sang ibu kekurangan vitamin B2.
Bayi lahir cacat akan mengalami kecacatan tabung saraf, kelainan pada tulang belakang, dan kelainan dimana otak tidak terbentuk.

Masih banyak manfaat lain dari mengkonsumsi vitamin B2 seperti mencegah jerawat, stress, depresi, obesitas, anemia, kanker rahim, migrain, dan kram otot.

Dari berbagai sumber

1 komentar: