Anda adalah pengunjung ke :

Selasa, 16 April 2013

PERGANTIAN MUSIM

Bulan Maret - April merupakan waktu peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, pada masa pergantian musim ini terjadi perubahan kondisi cuaca yang ekstrim dalam waktu singkat. Suhu lingkungan pada saat siang dan malam hari akan berbeda secara signifikan.

Perbedaan suhu antara siang dan malam hari bisa mencapai 5-10oC, bahkan mungkin lebih --- Kelembaban udara juga mengalami perbedaan yang signifikan --- Sementara angin bertiup lebih kencang dengan arah yang tidak beraturan, dan kadangkala angin seolah tidak berhembus sama sekali pada siang bahkan pada malam hari sehingga timbul suasana yang gerah.

Fluktuasi cuaca, suhu dan kelembaban maupun aliran angin ini sudah barang tentu akan berpengaruh pada stamina tubuh dan produktifitas ayam.

Suhu yang panas pada lingkungan berakibat banyak ditemukannya kasus heat stress, Kejadian heat stress lebih sering menimpa ayam dewasa karena secara alami tubuh ayam akan menghasilkan panas (panas metabolisme), ditambah dengan suhu lingkungan yang semakin panas, sehingga panas dari dalam tubuh tidak bisa distabilkan. Dan dampak akhir yang terjadi ialah berakhir dengan kematian.

Ketika heat stress terjadi, maka ayam akan langsung memberikan respon secara fisiologis. Gejala yang ditunjukkan adalah adanya perubahan tingkah laku dalam usahanya untuk meningkatkan pelepasan kelebihan (energi) panas tubuh, salah satunya menunjukkan gejala panting

Ketika kondisi tidak nyaman ini terus berlangsung, maka ayam akan memberikan respon melalui mekanisme hormonal, dimana kadar hormon ACTH (adeno-cortico-tropic hormone) akan meningkat tajam dalam sirkulasi darah. Akibatnya feed intake menurun dan konsumsi air minum meningkat.

Peningkatan konsumsi air minum saat ayam mengalami heat stress juga membawa dampak tersendiri, salah satunya ialah penurunan kualitas kotoran (menjadi lebih basah/wet droping). Akibatnya penangan feses menjadi lebih sulit dilakukan dan pencemaran feses pada telur atau bulu ayam menjadi meningkat sehingga kualitas telur dan karkas ayam dapat menurun. Selain itu, kondisi feses yang lebih basah akan menyebabkan lalat lebih mudah dan cepat berkembang. Peningkatan kadar amonia juga dapat terjadi akibat feses yang basah, dampaknya kasus penyakit saluran pernafasan, seperti ngorok (CRD) pun lebih mudah terjadi.

Kondisi suhu yang tinggi juga mempengaruhi kestabilan kandungan nutrisi dalam pakan ayam, terutama vitamin. Vitamin merupakan mikronutrien essensial yang diperlukan dalam proses metabolisme di dalam tubuh ayam. Penurunan kadar vitamin ini akan berpengaruh terhadap produktivitas ayam.

Heat stress juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah (bersifat immunosupresif). Jumlah total sel darah putih dan produksi antibodi menurun secara signifikan pada ayam petelur yang mengalami heat stress. Selain itu, aktivitas limfosit juga akan menurun. Kadar ACTH yang tinggi dalam sirkulasi darah juga akan memicu korteks adrenalin untuk meningkatkan produksi hormon koltisol sehingga terjadi penurunan jumlah maupun perubahan jenis leukosit, yaitu sel eosinofil, basofil dan limfosit. Peningkatan derajat keparahan heat stress yang disebabkan oleh peningkatan aktivitas panting, pada tahap selanjutnya akan mengakibatkan respiratory alkalosis. Ujung-ujungnya akan terjadi ketidakseimbangan mikroflora di dalam usus. Dalam situasi seperti ini, proses penyerapan nutrisi akan terganggu. Akibatnya tentu saja akan semakin memperparah gangguan produktivitas ayam. Kasus-kasus penyakit infeksius di saluran pencernaan pun juga akan bermunculan. (Tony Unandar. 2012), untuk menanggulangi ketidakseimbangan mikroflora di dalam usus SnS PRO probiotic solution, merupakan jawaban dari permasalahan tersebut diatas.

Untuk itu beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi terjadinya kasus heat stress antara lain :
  • Tangani kepadatan kandang (ayam pada kandang sistem postal), dan perbaiki sistem sirkulasi udara.
  • Berikan tambahan blower dan berikan hujan buatan saat suhu lingkungan melebihi 25-28oC dengan kelembaban 60-70%.
  • Atur konsumsi air minum, Suhu air minum yang baik adalah 20-24oC. lakukan penggantian / penggelontoran air minum pada siang hari. Untuk menjaga agar suhu air minum tetap berada pada posisi suhu air minum yang baik (20-24oC)
  • Kurangi jumlah pakan yang diberikan pada pagi hari, dan berikan pakan dengan porsi/jumlah lebih besar pada saat suhu mulai menurun.
  • Berikan SnS PRO probiotic solution untuk menanggulangi ketidakseimbangan mikroflora di dalam usus dan Bennefit Guard Powder (vitamin elektrolit) mengandung vitamin C, D, E, K, biotin dan riboflavin untuk menjaga proses metabolisme tubuh tetap optimal dan untuk menjaga kestabilan pH darah yang terganggu akibat menurunnya kadar CO2 di dalam tubuh ayam saat melakukan panting. Bennefit Guard Powder juga membantu meningkatan retensi air dan mencegah dehidrasi. Perkembangan bibit penyakit di dalam paralon air minum menjadi lebih cepat pada saat suhu tinggi. Oleh karena itu tingkatkan jadwal desinfeksi kandang, pembersihan dan desinfeksi saluran air minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar