Anda adalah pengunjung ke :

Minggu, 14 April 2013

FENILALANIN

Fenilalanina (bahasa Inggris: Phenylalanine, Phe, F) adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang bersama-sama dengan asam amino tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanina bersama-sama dengan taurin dan triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan pada sistem saraf otak.

Dalam keadaan normal, tubuh akan mengubah fenilalanina menjadi tirosina, sebuah asam amino yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein, zat kimiawi otak termasuk L-DOPA, adrenalin, noradrenalin dan hormon tiroid.

Secara umum fenilalanin merupakan senyawa yang ditambahkan sebagai zat-zat aditif dalam makanan dan perasa makanan. Asam amino bergugus aromatik, L-fenilalanin merupakan building block penting untuk sistesis aspartam, pemanis buatan. Selain itu, fenialanin juga mempunyai peranan penting dalam mencukupi asupan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia yang artinya asam amino ini hanya didapat dari asupan makanan sehari-hari. Fenilalanin juga diproduksi sebagai bahan baku untuk produksi pakan ternak. Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang diperlukan pada sistem pusat saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Senyawa ini sudah berhasil digunakan untuk membantu mengendalikan gejala-gejala depresi dan rasa sakit yang kronis, serta rasa sakit lainnya yang terhubung dengan sistem saraf pusat. Fenilalanin sangat efektif khususnya untuk mengobati gangguan otak karena mampu menembus barrier darah-otak.

Barrier darah otak merupakan lapisan pelindung yang dibentuk oleh sel-sel darah merah dan glia otak yang melindungi otak dari racun, bakteri dan virus yang beredar melalui pembuluh darah. Hanya senyawa kimia tertentu yang dapat melalui barrier ini dan berhubungan langsung dengan otak. Tubuh manusia memerlukan fenilalanin untuk mensintesis epinefrin, dopamindan norepinefrin yang merupakan neurotransmitter (senyawa jembatan antar saraf) , yang pada dasarnya mengendalikan cara kita memandang dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Asupan fenilalanin dapat membantu seseorang merasa lebih bahagia, kurang lapar dan lebih waspada, mengobati rasa sakit kronis danmeningkatkan memori dan konsentrasi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fenilananin, yang membantu dalam sintesis melatonin, mungkin efektif untuk pengobatan vitiligo, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan bercak putih pada kulit.

Sumber Fenilalanin

Fenilalanin adalah salah satu dari 9 asam amino essensial yang terdapat pada semua protein makanan seperti daging , telur, ikan, susu, keju dan dalam jumlah yang sedikit pada sereal, sayuran dan buah-buahan

Efek Samping Fenilalanin

Ada tiga bentuk fenilalanin, L-fenilalanin (bentuk alam), D-fenilalanin (versi buatan), dan DLPA (kombinasi dari jenis L dan D).
Fenilalanin jenis pertama terdapat di otak, sementara dua terakhir tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan fenilalanin perlu pula ditambahkan sumber eksternal dari suplemen.
Namun demikian, perlu berhati-hati sebelum mengambil suplemen fenilalanin agar tidak justru memberi efek negatif pada kesehatan.

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul dari suplemen fenilalanin.
  • Efek samping fenilalanin umum ditemukan pada orang yang memiliki sejarah medis fenilketonuria, sebuah gangguan metabolik yang ditandai oleh kurangnya enzim untuk memproses fenilalanin.
  • Pada anak-anak yang menderita ADHD dan fenilketonuria, dosis rendah fenilalanin atau makanan yang mengandung aspartam berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa.
  • Pada pasien dengan tekanan darah tinggi, fenilalanin berpotensi memperburuk kondisi (meningkatkan tekanan darah). Dengan demikian, pasien hipertensi harus menghindari minum suplemen asam amino.
  • Dosis 500 mg L-fenilalanin per hari dianggap aman. Mengambil dosis berlebih meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Fenilalanin langsung mempengaruhi jaringan saraf dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Konsumsi dosis tinggi atau penggunaan berkepanjangan DLPA dikaitkan dengan keluhan sakit kepala, rasa mual, dan mulas. Semakin tinggi dosis semakin parah efek samping bahkan bisa mengakibatkan kematian sel.
  • Fenilalanin terbukti memiliki efek interaksi obat. Itu sebab, mereka yang sedang mengkonsumsi obat hipertensi dan antidepresan dianjurkan tidak mengambil suplemen fenilalanin.
  • Pasien skizofrenia, hipertiroid, dan kanker harus mendapatkan persetujuan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen fenilalanin untuk mencegah kemungkinan efek samping yang merugikan.

Dosis tinggi fenilalanin meningkatkan risiko timbulnya masalah perilaku dan mental. Lebih lanjut, dosis tinggi berpotensi memicu kerusakan permanen pada jaringan otak. Overdosis fenilalanin (phenylalanine) dapat memicu gejala toksisitas dan menyebabkan gangguan saraf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar