Anda adalah pengunjung ke :

Selasa, 11 November 2014

PLUS – MINUS ANTIBIOTIKA SULFA

PERGANTIAN musim adalah merupakan siklus alam yang secara berkala akan kita temui dalam tiap tahunnya. Di Indonsia kita jumpai adanya 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat musim hujan seperti saat ini kita harus mewaspadai mewabahnya berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang ternak unggas kita. Pada musim hujan banyak terjadi perubahan-perubahan kondisi lingkungan yang berdampak pada kesehatan ayam. Perubahan lingkungan yang biasa terjadi seperti suhu yang relatif rendah, kelembaban tinggi, angin bertiup kencang, cahaya matahari minim dan meningginya air permukaan.
 
Perubahan kondisi lingkungan tersebut dapat menyebabkan ayam menjadi stresss sehingga ayam menjadi lemah dan rentan terserang penyakit. Pada saat ayam sudah terserang penyakit, peternak biasa memberikan berbagai jenis obat (lihat kondisi ayam) yang ada dipasaran. Disarankan pada kondisi tersebut selain diberi antibiotika, diberikan juga asupan vitamin.
 
Dari sekian banyak antibiotika, peternak tentu sudah tidak asing lagi dengan antibiotika Sulfa seperti Sulfadimidin dan sulfaquinoxalin. Antibiotika ini banyak digunakan dilapangan dengan pertimbangan :
  1. Harganya relatif murah
  2. Obat golongan sulfa relatif lebih stabil dibanding antibiotika lain
  3. Spektrum luas (Aktif terhadap mikroorganisme gram positif, gram negatif, beberapa ricketsia dan protozoa)
Mekanisme kerja obat sulfa adalah sebagai berikut :
Sebagian bakteri (gram positif dan negatif) di alam membutuhkan PABA (p-amino benzoic acid) untuk sintesa asam folat dalam tubuhnya. Dengan pemberian sulfa maka sulfa akan mendesak PABA sehingga bakteri akan mengambil sulfa yang terdiri dari PABAS. Akibatnya bakteri tidak dapat membuat asam folat lagi seperti biasanya sehingga pertumbuhannya terhambat.

Efek samping dari Sulfa adalah :
  1. Jika konsentrasi terlalu tinggi dalam darah, dapat terjadi kristalisasi sulfa. Kristalisasi terutama terjadi di ginjal yang dapat menimbulkan Dapat menimbulkan Anoreksia (tidak nafsu makan) sehingga pertumbuhan dan produksi telur menurun.
  2. Pemakaian yang terus menerus dapat menimbulkan resistensi kuman dan kekacauan pada flora usus.
Dalam pemakaian obat sulfa, peternak juga harus mengetahu bahwa ada beberapa zat yang dapat mengurangi khasiatnya, seperti :
  1. Vitamin-vitamin yang termasuk dalam vitamin B kompleks, seperti Nicotinamid, Folic Acid, Choline.
  2. Asam Amino, seperti asam glutamat dan methionine.
  3. Protein, seperti gelatin, albumin, pepton dan serum protein.
Itulah plus minusnya pemakaian obat sulfa. Kita selalu waspada dalam menggunakan antibiotika agar menghasilkan efek pengobatan yang maksimal (efektif) dan efisien.


sumber : CP-Buletin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar