PEMELIHARAAN PHASE LAYER
(Phase Produksi)
(Umur 17 minggu s/d afkir)
A. Tujuan dan target :
Persistensi produksi telur yang tinggi,
Berat telur yang bagus
Periode puncak produksi yang panjang
B. Manajemen Laying
Kualitas pakan yang bagus, program pakan yang benar, praktek manajemen lainnya seperti uniformity selama periode growing mempengaruhi waktu awal bertelur, puncak dan lama puncak produksi.
Program pencahayaan yang benar (durasi & intensitas cahaya) juga mempengaruhi waktu laying dan performans produksi
Bobot badan pada saat laying harus dicapai 1550 gr dan harus mencapai minimal 1900 gram pada saat puncak produksi dan minimal 85% keseragaman dianjurkan
Ayam akan berproduksi dengan baik pada 450 cm floor space dan 10 cm feeder space, kuncinya juga adalah ventilasi yang baik.
Layer floor space
- 4-6 ayam/baterei 450 cm / (40 x 45 cm untuk 4 ayam)
- 3 ayam/baterei 465 cm / (35 x 40 cm untuk 3 ayam)
- 2 ayam/baterei 600 cm / (30 x 40 cm untuk 2 ayam)
- 1 ayam/baterei 700-800 cm / (20 x 40 cm)
Kualitas pakan dan pemberian pakan sangat penting untuk periode ini selama puncak produksi
Monitor bobot badan aktual dibandingkan terhadap standar puncak produksi, disesuaikan dengan program pemberjan pakan untuk mencegah penurunan yang tajam setelah puncak produksi
Penurunan rataan produksi tergantung pada lingkungan, kualitas pakan, pemberian pakan, strain dan faktor manajemen.
Penurunan produksi yang normal kira-kira 0.4 - 0.6 % setiap minggu sesudah puncak.
Berat telur ditentukan oleh strain, bobot badan, keseragaman, temperatur, pakan , pemberian pakan, dan umur.
Setetah 8-10 bulan produksi telur, kekuatan kerabang tetur akan menjadi masalah
Buatlah recording data performans produksi meliputi : HH, HD, berat telur, mortalitas, konsumsi pakan dan FCR
C. Pemberian Pakan dan Minum
Pakan pre layer digunakan hingga 5% produksi. Perubahan yang terlambat akan menyebabkan defisiensi mineral yang lebih lama pada pullet.
Pakan awal layer yang kaya protein dan asam amino, sangat dibutuhkan untuk produksi dan pertumbuhan
Kebutuhan Protein 17,5 – 18 % , ME 2900 – 2950 Kcal.
Kesegaran dan kehigienisan air minum harus selalu diperhatikan.
Ayam seharusnya diberi air minum yang berkwalitas baik pada semua periode. Adanya suatu factor dapat menyebabkan problem alat pencernakan dan masalah lainnya. Air harus selalu bebas dari salmonella dan agen patogen lainnya.
Pada ayam petelur konsumsi air akan bervariasi antara 210 dan 300 ml / ekor / hari tergantung suhu lingkungan
Kebutuhan air akan meningkat pada suhu diatas 20° C. konsumsi air juga berbeda – beda tergantung pada suhu air minumnya. Misalnya, jumlah konsumsi air 20 % lebih banyak pada suhu 25 °C dari pada suhu 14 °C.
D. Seleksi dan Culling pada fase layer
Seleksi pada fase layer di dasarkan pada :
- Catatan produksi yang dilakukan setiap hari dalam bentuk recording
- Berdasarkan eksterior ayam
1. Catatan produksi
Didalam pencatatan produksi pada fase layer meliputi :
Umur ayam
Tanggal Pencatatan
Jumlah Ayam (Mati,Afkir,Hidup).
Jumlah Pakan yang diberikan
Produksi telur (Jumlah dan berat telur)
HD (Hen day production), adalah perbandingan antara jumlah telur (butir) dengan Jumlah ayam saat ini dikalikan 100 %.
FC / FCR (Feed confersi / Feed Confersi Rasio), adalah perbandingan Jumlah pakan yang diberikan saat ini dengan berat telur yang dihasilkan.
Obat-obatan dan vaksin.
Keterangan.
2. Eksterior Ayam
Seleksi cara ini lebih didasarkan pada bentuk eksterior dan tanda – tanda fisiologis pada ayam.
Contoh form Recording / catatan harian ayam petelur
CATATAN HARIAN AYAM PETELUR
Bulan : …………………
No. Code kandang : ……..……..
Strain ayam : ……………
Umur
|
Tgl
|
Jumlah Ayam
|
Pakan
(kg)
|
Prod.Telur
|
%
HD
|
FC
|
Keterangan
|
||
Mt/Afk
|
Hidup
|
Butir
|
Kg
|
||||||
1
|
|||||||||
2
|
|||||||||
3
|
|||||||||
4
|
|||||||||
5
|
|||||||||
6
|
|||||||||
7
|
|||||||||
Rata - rata
|
A. Program Pencahayaan
Tujuan :
Untuk meningkatkan pertumbuhan
Untuk mengontrol sexual maturity
Untuk mencapai berat badan pada produksi 5 %
Ayam sensitif terhadap perubahan cahaya dan berpengaruh terhadap umur kematangan seksual.
Penambahan konsumsi pakan dipengaruhi oleh lamanya pencahayaan.
Program Pencahayaan
Umur
(hari)
|
Lama
(jam)
|
Intensitas
(lux)
|
1 - 3
|
23 - 24
|
40
|
4 - 7
|
22
|
40
|
8 – 14
|
20
|
40
|
15 - 21
|
19
|
40
|
22 - 35
|
18.5
|
40
|
36 - 49
|
17
|
40
|
50 - 63
|
16
|
40
|
64 - 77
|
15
|
40
|
78 - 91
|
14
|
40
|
92 - 98
|
13
|
40
|
99 - 105
|
13
|
40
|
106 – 112
|
Pencahayaan alami
|
40
|
113 - 126
|
Pencahayaan alami
|
40
|
Sesudah 127
|
Pencahayaan alami
|
40
|
5 % Lay
|
14 (+2)
|
40
|
Sesudah 35 % lay
|
15 (+2)
|
40
|
Sesudah 60 % lay
|
16 (+2)
|
40
|
Catatan : Penambahan 2 jam diberikan saat tengah malam untuk meningkatkan konsumsi pakan
Lama Pencahayaan (jam)
Misal :
Pada umur 4 hari dilakukan pencahayaan selama 23 jam
Midnight lighting mulai produksi 5%, kalau berat badan masih dibawah standar, midnight lighting mulai pada umur 6 minggu.
Intensitas cahaya
Untuk beberapa hari pertama dianjurkan intensitas 30-40 lux.
Memelihara dalam kandang gelap / agak gelap
Pada kandang yang gelap, intensitas 5-10 lux sudah cukup
Pada kandang penerangan alami, intensitas 40 lux dibutuhkan untuk menghindari terlalu banyaknya pertambahan intensitas atas transfer terhadap kandang laying, yang dapat memicu stress dan kanibal.
Memelihara pada kandang penyinaran alami / semi gelap
Untuk mengefektifkan program lampu dan kontrol kematangan seksual dibutuhkan intensitas diatas 40 lux.
Produksi pada kandang dengan penyinaran alami
Untuk mencegah keterlambatan kematangan seksual yang diinduksi oteh menurunnya pencahayaan disarankan untuk memulai stimulasi lampu pada bobot badan 1250 gram dengan penambahan cahaya 2 jam dan kemudian ditingkatkan kira-kira ½ jam / minggu hingga 16 jam atau 16,5 jam.
Program cahaya pada daerah panas
- Sebaiknya pencahayaan dilakukan pada pagi hari untuk meningkatkan konsumsi pakan.
- Penambahan pencahayaan tidak boleh dilakukan sebelum produksi 5%. Pada lklim panas dapat ditambahkan cahaya selama 2 jam di tengah malam untuk meningkatkan konsumsi pakan.
Program cahaya untuk periode produksi
(1). Program normal dengan lama pencahayaan 15 jam sampai produksi 50%.
Jumlah pakan yang dimakan tergantung dari panjang hari. Perubahan panjang hari dalam satu jam akan merubah konsumsi pakan kira-kira 1,5 - 2 gram.
(2). Satu setengah sampai dengan 2 jam penyinaran di tengah malam dilakukan 3 jam setelah lampu dimatikan.
Teknik ini banyak dilakukan pada pullet dan awal produksi. Menghadapi periode akhir dari layer, program lampu di malam hari akan memperbaiki kualitas dan warna kerabang telur.
(TAMAT)
Artikel berikutnya akan kami coba persembahkan buat pemerhati dan praktisi peternakan artikel-artikel seputar management dan atau tatakelola serta tips dan trik untuk membangun dunia peternakan lebih maju lagi yang semoga bermanfaat, mohon maaf jika terdapat kekeliruan serta kami mengharap kritik dan sarannya. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar