Target produktifitas optimal ayam pedaging maupun petelur ditentukan oleh kesehatan saluran pencernaan, dampak dari semakin tingginya produktivitas Brolier maupun layer modern mengakibatkan ayam menjadi semakin sensitif terhadap perubahan lingkungan dan ancaman penyakit, sehingga membutuhkan manajemen kesehatan yang Iebih baik.
Penyakit saluran pencernaan adalah penyakit yang selain menimbulkan kematian dan gangguan produksi baik daging maupun telur, juga akan meningkatkankan jumlah ayam yang harus diafkir, peningkatan nilai konversi pakan dan menurunkan daya tahan tubuh ayam secara keseluruhan, status kesehatan saluran pencernaan ayam yang buruk akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat serius.
Oleh karenanya ancaman penyakit saluran pencemaan yang berasal dan virus, bakteri, parasit maupun jamur perlu ditanggulangi atau paling tidak dibatasi perkembangannya.
Mekanisme terjadinya gangguan saluran pencernaan pada ayam umumnya dikarenakan beberapa penyebab antara lain; virus, bakteri dan parasit, yang melakukan replikasi atau berkembangbiak dengan menggunakan sel saluran pencernaan hewan/inang, terutama bagian epitel. Hal tersebut akan mempengaruhi proses penyerapan zat gizi apalagi bila kerusakan saluran pencernaan cukup luas. Pada beberapa kasus penyakit. agen infeksi menyerang organ pendukung fungsi pencernaan, semisal pancreas atau hati, sehingga enzym yang dihasilkan organ pendukung fungsi pencernaan tidak bekerja optimal dan metabolisme zat gizi akan mengalami gangguan. Kerusakan organ limfoid karena agen infeksi penyakit akan mempengaruhi status kesehatan saluran pencemaan dikarenakan daya tahan tubuh terhadap agen infeksi saluran pencernaan akan menurun dan mempermudah agen infeksi melakukan replikasi/ berkembangbiak di saluran pencernaan.
Faktor-faktor pendukung terjadinya penyakit gangguan pencernaan, antara lain :
Penyakit saluran pencernaan adalah penyakit yang selain menimbulkan kematian dan gangguan produksi baik daging maupun telur, juga akan meningkatkankan jumlah ayam yang harus diafkir, peningkatan nilai konversi pakan dan menurunkan daya tahan tubuh ayam secara keseluruhan, status kesehatan saluran pencernaan ayam yang buruk akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat serius.
Oleh karenanya ancaman penyakit saluran pencemaan yang berasal dan virus, bakteri, parasit maupun jamur perlu ditanggulangi atau paling tidak dibatasi perkembangannya.
Mekanisme terjadinya gangguan saluran pencernaan pada ayam umumnya dikarenakan beberapa penyebab antara lain; virus, bakteri dan parasit, yang melakukan replikasi atau berkembangbiak dengan menggunakan sel saluran pencernaan hewan/inang, terutama bagian epitel. Hal tersebut akan mempengaruhi proses penyerapan zat gizi apalagi bila kerusakan saluran pencernaan cukup luas. Pada beberapa kasus penyakit. agen infeksi menyerang organ pendukung fungsi pencernaan, semisal pancreas atau hati, sehingga enzym yang dihasilkan organ pendukung fungsi pencernaan tidak bekerja optimal dan metabolisme zat gizi akan mengalami gangguan. Kerusakan organ limfoid karena agen infeksi penyakit akan mempengaruhi status kesehatan saluran pencemaan dikarenakan daya tahan tubuh terhadap agen infeksi saluran pencernaan akan menurun dan mempermudah agen infeksi melakukan replikasi/ berkembangbiak di saluran pencernaan.
Faktor-faktor pendukung terjadinya penyakit gangguan pencernaan, antara lain :
- IKLIM dan CUACA, fluktuasi temperatur atau kelembaban akan meningkatkan stress pada ayam, terutama pada kandang sistem terbuka, sehingga sensitivitas terhadap gangguan penyakit menj adi tinggi, contoh lainnya adalah peningkatan kejadian kasus koksidiosis pada musim penghujan karena kualitas litter yang menurun.
- KUALITAS AIR MINUM. Pada peternakan yang menggunakan air permukaan karena sulitnya mendapat air tanah yang dalarn, kualitas air minum merupakan masalah utama yang sering menjadi faktor pendukung utama timbulnya penyakit, terutama jumlah koliform yang di atas ambang normal.
- KUALITAS PAKAN. Bahan baku pakan asal biji-bijian yang tidak dikelola dengan baik. dapat diganggu dengan tumbuhnya jamur yang menghasiikan toksin.
- PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT. program pencegahan penyakit harus dilakukan dengan melakukan pemilihan program kesehatan dan biosekuriti yang tepat, cermat dan efisien.
Upaya untuk menekan bakteri dan parasit, melakukan replikasi atau berkembangbiak dalam saluran pencernaan hewan/inang, salah satunya dapat dilakukan dengan jalan memperbaiki keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan dengan memberikan SnS PRO probiotik solution sebagai suplemen melalui air minumnya,
Mekanisme kerja SnS PRO probiotik solution berikut ini dapat menjadi bahan pertimbangan merujuk pendapat Budiansyah A, 2004, yang menyatakan bahwa :
- Mikroba probiotik melekat dan berkolonisasi dalam saluran pencernaan. Jika mikroba dapat menempel kuat pada sel-sel usus maka mikroba probiotik dapat berkembangbiak dan mikroba pathogen akan tereduksi dari sel-sel usus.
- Mikroba probiotik berkompetisi terhadap makanan dan memproduksi zat antimikroba. Mikroba probiotik menghambat organisme patogen dengan berkompetisi.
- Mikroba probiotik menstimulasi mukosa dan meningkatkan sistem kekebalan inang.
Penggunaan SnS PRO probiotik solution sebagai suplemen dan aditif dapat memberikan keuntungan pada inangnya (terutama dalam saluran pencernaan),
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar