PEMBERSIHAN kandang setelah periode sebelumnya usai merupakan satu hal yang sangat penting bagi keberhasilan budidaya layer maupun broiler untuk periode berikutnya.
Tujuan utama dan pembersihan kandang adalah mempersiapkan kandang yang bersih, lingkungan yang sehat untuk anak ayam dan menghilangkan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dari flok sebelumnya serta mencegah kontaminasi penyakit dari luar.
Untuk membersihkan sisa-sisa mikroorganisme penyebab penyakit dibutuhkan kerja keras serta bantuan bahan kimia seperti deterjen, desinfektan dan pestisida.
Proses desinfeksi tidak akan berhasil bila kotoran sisa-sisa bahan organik masih melekat pada lantai, dinding dan langit-langit kandang. Selain mencuci dan melakukan desinfeksi pada kandang, masih ada satu hal penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan periode berikutnya yaitu waktu istirahat kandang.
Kesalahan utama dalam menghitung waktu istirahat kandang adalah menghitung waktu istirahat atau waktu kosong kandang setelah ayam periode sebelumnya dipanen/diafkir.
Waktu istirahat harus dihitung setelah kandang dicuci benar-benar bersih dan didesinfeksi, untuk memutus rantai penyakit dari periode sebelumnya dibutuhkan waktu istirahat kandang minimal 14 hari.
Kegagalan dalam pembersihan kandang dapat berakibat fatal, virus Gumboro dapat hidup berbulan-bulan di luar tubuh ayam. Apabila virus masih tersisa dalam kandang ketika DOC masuk, akan mengakibatkan infeksi awal yang biasanya terjadi sebelum minggu ketiga.
Infeksi sebelum usia tiga minggu dapat bersifat subklinis (tanpa gejala penyakit Gumboro yang jelas) atau dapat membentuk klinis dengan gejala penyakit yang jelas.
Serangan penyakit Gumboro subklinis bersifat immunosupresi yang dapat mengakibatkan kegagalan seluruh program vaksinasi yang kita lakukan.
Serangan penyakit Gumboro subklinis bisa diamati dengan adanya gejala gangguan pernafasan yang sangat sulit diobati dengan antibiotik yang ada. Selanjutnya kematian bisa meningkat dengan gejala utama coli septisemia.
Pada umumnya serangan penyakit Gumboro subklinis maupun klinis dapat terlihat dua hari setelah vaksinasi Gumboro yang biasa dilakuk pada umur 13 sampai 17 hari.
Serangan penyakit Gumboro pada usia ini disebabkan masih tersisanya virus penyakit Gumboro dan periode sebelumnya di dalam kandang.Virus lapangan yang ganas dapat membawa antibodi maternal yang dimiliki oleh anak ayam, sedangkan virus vaksin yang sudah dilemahkan tidak mempunyai kemampuan seperti virus lapangan.Vaksinasi pada saat antibodi maternal masih tinggi menjadi gagal karena antibodi dapat menghilangkan virus vaksin. Selain itu vaksinasi pada ayam yang sudah terserang penyakit Gumboro dapat mempercepat timbulnya gejala klinis pada ayam.
Untuk menghilangkan organisme penyebab penyakit sisa periode sebelumnya dari dalam kandang dapat dilakukan dengan beberapa langkah di bawah ini.
Pembersihan kandang
(1). Bersihkan sisa ayam dan periode sebelumnya dan kandang.
(4). Bersihkan gudang peralatan, gudang pakan dan fasilitas-fasilitas lain dalam area farm, sapu, sikat dan hilangkan sarang laba-laba. Untuk kandang yang menggunakan bin (tangki penyimpan pakan), buang sisa pakan pada bin, dan bersihkan/ sikat bin.
(5). Desinfeksi
(6). Musnahkan tikus dan serangga.
Masa istirahat kandang
Masa istirahat kandang dimulai setelah kandang dicuci bersih total selesai di desinfeksi. Biarkan kandang minimal 14 hari tanpa ada hewan atau manusia yang masuk.
Pada masa istirahat kandang ini
Sebelum anak ayam masuk, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
sumber :
Drh. Antimon Ilyas, MSc. PhD.
Praktisi Perunggasan tinggal di Jakarta
readmore »»
Tujuan utama dan pembersihan kandang adalah mempersiapkan kandang yang bersih, lingkungan yang sehat untuk anak ayam dan menghilangkan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit dari flok sebelumnya serta mencegah kontaminasi penyakit dari luar.
Untuk membersihkan sisa-sisa mikroorganisme penyebab penyakit dibutuhkan kerja keras serta bantuan bahan kimia seperti deterjen, desinfektan dan pestisida.
Proses desinfeksi tidak akan berhasil bila kotoran sisa-sisa bahan organik masih melekat pada lantai, dinding dan langit-langit kandang. Selain mencuci dan melakukan desinfeksi pada kandang, masih ada satu hal penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan periode berikutnya yaitu waktu istirahat kandang.
Kesalahan utama dalam menghitung waktu istirahat kandang adalah menghitung waktu istirahat atau waktu kosong kandang setelah ayam periode sebelumnya dipanen/diafkir.
Waktu istirahat harus dihitung setelah kandang dicuci benar-benar bersih dan didesinfeksi, untuk memutus rantai penyakit dari periode sebelumnya dibutuhkan waktu istirahat kandang minimal 14 hari.
Kegagalan dalam pembersihan kandang dapat berakibat fatal, virus Gumboro dapat hidup berbulan-bulan di luar tubuh ayam. Apabila virus masih tersisa dalam kandang ketika DOC masuk, akan mengakibatkan infeksi awal yang biasanya terjadi sebelum minggu ketiga.
Infeksi sebelum usia tiga minggu dapat bersifat subklinis (tanpa gejala penyakit Gumboro yang jelas) atau dapat membentuk klinis dengan gejala penyakit yang jelas.
Serangan penyakit Gumboro subklinis bersifat immunosupresi yang dapat mengakibatkan kegagalan seluruh program vaksinasi yang kita lakukan.
Serangan penyakit Gumboro subklinis bisa diamati dengan adanya gejala gangguan pernafasan yang sangat sulit diobati dengan antibiotik yang ada. Selanjutnya kematian bisa meningkat dengan gejala utama coli septisemia.
Pada umumnya serangan penyakit Gumboro subklinis maupun klinis dapat terlihat dua hari setelah vaksinasi Gumboro yang biasa dilakuk pada umur 13 sampai 17 hari.
Serangan penyakit Gumboro pada usia ini disebabkan masih tersisanya virus penyakit Gumboro dan periode sebelumnya di dalam kandang.Virus lapangan yang ganas dapat membawa antibodi maternal yang dimiliki oleh anak ayam, sedangkan virus vaksin yang sudah dilemahkan tidak mempunyai kemampuan seperti virus lapangan.Vaksinasi pada saat antibodi maternal masih tinggi menjadi gagal karena antibodi dapat menghilangkan virus vaksin. Selain itu vaksinasi pada ayam yang sudah terserang penyakit Gumboro dapat mempercepat timbulnya gejala klinis pada ayam.
Untuk menghilangkan organisme penyebab penyakit sisa periode sebelumnya dari dalam kandang dapat dilakukan dengan beberapa langkah di bawah ini.
Pembersihan kandang
(1). Bersihkan sisa ayam dan periode sebelumnya dan kandang.
- Semprot langsung dengan desifektan dan insektisida setelah ayam keluar dan kandang.
- Keluarkan semua peralatan dan kandang.
- Buang dan bersihkan semua kotoran dan kandang dan keluarkan dan farm.
- Semprot seluruh bagian kandang termasuk atap, lantai, dinding, layer dan bagian lain dengan air sabun (deterjen), gunakan tekanan rendah.
- Kerok dan sikat sampai bersih sisa kotoran ayam dari slat dan dari permukaan kandang lain ketika masih basah.
- Untuk membilas, semprot dengan air yang bertekanan tinggi atau gunakan air hangat.
(4). Bersihkan gudang peralatan, gudang pakan dan fasilitas-fasilitas lain dalam area farm, sapu, sikat dan hilangkan sarang laba-laba. Untuk kandang yang menggunakan bin (tangki penyimpan pakan), buang sisa pakan pada bin, dan bersihkan/ sikat bin.
(5). Desinfeksi
- Lakukan desinfeksi setelah kandang benar-benar bersih dan kering.
- Gunakan desinfektan untuk kandang dengan pertimbangan efektivitas spektrum dan harga.
- Desinfektan saluran minum kemudian tutup untukmencegah kontaminasi debu.
- Lakukan desinfeksi kedua dengan desinfektan berbeda setelah kandang kering, sesudah desinfeksi pertama.
- Desinfeksi gudang peralatan, gudang pakan dan fasilitas lain dalam area farm (rumah jaga, asrama, dipping mobil).
(6). Musnahkan tikus dan serangga.
Masa istirahat kandang
Masa istirahat kandang dimulai setelah kandang dicuci bersih total selesai di desinfeksi. Biarkan kandang minimal 14 hari tanpa ada hewan atau manusia yang masuk.
Pada masa istirahat kandang ini
- Semua perbaikan/ perawatan kandang sudah harus selesai.
- Semua peralatan kandang sudah dicuci bersih dan di desinfeksi.
- Sekeliling kandang harus sudah bersih, rumput sudah dipotong dan semprot peptisida pada area 3 meter sekeliling kandang.
Sebelum anak ayam masuk, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Sebarkan litter dengan ketebalan 10 cm (minimal 8 cm) yang umumnya adalah sekam atau tatal, teliti kualitas litter. Apabila perlu berikan anti jamur pada litter.
- Sediakan peralatan kandang yang sudah bersih dan sudah didesinfeksi, jangan gunakan karton, bekas untuk chickguard.
- Lakukan desinfeksi terakhir sebelum anak ayam masuk.
- Semprot permukaan litter dengan insektisida yang tidak meracuni anak ayam bila sekam tercemar kutu.
- Sediakan bak dekontaminasi sepatu di depan pintu masuk kandang.
- Sediakan baskom dekontaminasi untuk mencuci tangan.
sumber :
Drh. Antimon Ilyas, MSc. PhD.
Praktisi Perunggasan tinggal di Jakarta